Posted by : Otsuni Kaichi 26 Jan 2013



Quote:Tuhan Yang Maha Esa mempunyai banyak nama panggilan. Dalam bahasa Ibrani Tuhan menjelma jadi Adonai, El, Elohim, Elyon, Elohe, El Olam, El Roi, El Shaddai, hingga Immanuel. Yahudi memanggilnya dengan Yahweh. Penulisan ini memang tidak main-main. Banyak orang hati-hati dengan panggilan Tuhan.

Ini pula mendasari nama sang pencipta menjadi polemik besar di Malaysia. Kata Allah sejatinya digunakan dalam berbagai teks kitab suci pelbagai agama, termasuk Islam dan Kristen. Namun Partai Islam Se-Malaysia memunculkan perdebatan agar umat Nasrani di negara itu tidak menggunakan Allah di Alkitab.

Polemik ini bukan pertama kali di Negeri Jiran. Sejak lima tahun lalu kerajaan Malaysia melarang penggunaan kata Allah dalam majalah mingguan Herald-The Chatolic Weeklyseperti dilansir surat kabar Utusan Malaysia (6/5/2008).

Ini membuat berang umat Katolik di negara itu. Mereka menggugat pihak kerajaan dan menilai larangan itu tidak sah sebab kata Allah bukan hak paten umat muslim. Hakim Mahkamah Tinggi Ibu Kota Kuala Lumpur Lau Bee Lan pada akhirnya memenangkan penggugat dan majalah mingguan Herald-The Chatolic Weekly bisa menggunakan kata Allah kembali.

Namun perkara kali ini lebih sulit lagi lantaran mulai mengacak-acak Alkitab. PAS ngotot agar umat Nasrani menarik semua kitab suci mereka beredar di pasaran dan kembali mencetak tanpa kata Allah di dalamnya. "Allah muncul misalnya dalam kalimat Syahadat. Hal ini harus diucapkan dengan konteks yang benar," kata Ketua bidang informasi PAS Tuan Ibrahim Tuan Man, seperti dilansir surat kabar Malaysian Chronicle (27/12/2012).

PAS pun menyerukan agar umat Islam mempertahankan hak mereka dalam menggunakan kata Allah dan menyarankan agar kata itu diganti jadi Tuhan dalam Alkitab. Beberapa edisi kitab suci itu memang memakai kata Tuhan juga di banyak negara barat. Tuhan lebih akurat artinya hingga nanti muslim dan nasrani tidak bingung dalam penggunaannya.

Justru pemicu utama perdebatan ini datang dari Sekretaris Jenderal Partai Aksi Demokrasi (DAP), padahal mereka merupakan koalisi kuat PAS di Pangkatan Rakyat (koalisi partai oposisi. Ini membuat kedua kubu perang dingin dan mengancam keutuhan Pangkatan Rakyat.
sumber


SUMBER

- Copyright © Sagala Aya - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -